• Institut Agama Islam Negeri Ternate Indonesia

Mengenal Lebih Dekat Aderai Damri, Mahasiswa Berprestasi dari FEBI IAIN Ternate

Mengenal Lebih Dekat Aderai Damri, Mahasiswa Berprestasi dari FEBI IAIN Ternate

Keterangan Foto: Aderai Damri mahasiswa prodi ekonomi syariah fakultas ekonomi dan bisni Islam (FEBI) IAIN Ternate

 
Bagi setiap orang apabila berada di bangku SMP maupun SMA, jika telah bergabung di organisasi beladiri, praktis saat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pasti memilih bergabung dengan organisasi beladiri. 

Karena mereka telah belajar dan memahami teknik dasar beladiri: sikap tegak, sikap pasang kuda-kuda, langkah maju, langkah mundur, tendangan, pukulan, elakan, tangkisan, kuncian, dan guntingan. 

Untuk itu, saat bergabung bersama organisasi beladiri di perguruan tinggi, maka dengan mudah mereka mengasah teknik-teknik dasar beladiri tersebut dan terlibat pada setiap event hingga meraih predikat sebagai atlet profesional. 

Namun, berbeda dengan Aderai Damri,20, sejak berada di bangku sekolah dasar (SD) hingga SMA, ia tidak pernah belajar teknik dasar beladiri, tapi sejak mendaftarkan diri di IAIN Ternate ia malah tertarik bergabung bersama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (PPS-SMI). 

“Saat mengikuti kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) lalu diperkenalkan UKM yang ada di IAIN Ternate, saya malah tertarik dengan UKM PPS-SMI, sehingga tanpa pikir panjang, saya langsung mengisi formulir pendaftaran,” terang Aderai saat ditemui di kampus IAIN Ternate, Rabu (12/11/2025) sore. 

Dia mengungkapkan, sangat tertarik dan bergabung dengan organisasi beladiri, lantaran sejak di bangku Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Al-Munawwarah Loleojaya Kecamatan Kasiruta Timur, Halmahera Selatan, Maluku Utara, impian terbesarnya adalah menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). 

Menurut dia, menjadi prajurit TNI, praktis wajib belajar ilmu beladiri. Hanya saja, impian menjadi prajurit TNI kandas, setelah sang ibunya lebih memilih ia harus mendaftar dan mengikuti tes menjadi anggota Polri. Karena impiannya berbeda dengan keinginan sang ibu, sehingga ia memutuskan mengambil jalan tengah: melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi. 

Kendati impian menjadi prajurit TNI kandas, namun saat resmi menjadi mahasiswa IAIN Ternate, ia tersenyum bangga, lantaran keingina belajar ilmu beladiri terwujud melalui UKM PPS-SMI. 

Di UKM PPS-SMI lah ia mulai rutin mengikuti latihan yang diasuh oleh sejumlah instruktur, dan mereka menjelaskan soal prospek bergabung bersama UKM PPS-SMI, seperti jika ingin menjadi atlet profesional, maka harus giat berlatih dan mengusung target harus mengikuti setiap event yang diselenggarakan; baik level kabupaten dan kota maupun di provinsi hingga ajang bertaraf nasional. 

“Kami berlatih pada setiap malam Selasa, Kamis, dan Sabtu mulai pada pukul 20.15 sampai 23.00 wit,” ungkapnya. 

Dengan giat berlatih, teknik dasar beladiri yang tadinya tidak diketahui, akhirnya dikuasai, bahkan gerakan beladirinya menunjukkan progres yang sangat baik, sehingga dipilih untuk terjun ke kegiatan perlombaan. 

“Pertama kali saya ikut event Wushu yang diselenggarakan di kabupaten Halmahera Utara pada 2023 lalu, saat itu saya bersama teman-teman mewakili kota Ternate, dan saya meraih juara III,” akunya. 

Saat meraih juara III pada event Wushu di Halmahera Utara, hal pertama yang ia bayangkan adalah bakatnya tersalurkan di tempat yang tepat. Karena bagi dia, selain membuat orangtuanya bangga dengan prestasi yang ia raih, ia berharap pada event lainnya, ia mewakili IAIN Ternate dan meraih prestasi yang sama. 

Dan’ impian tersebut akhirnya terwujud pada April 2025, melalui tournament pencak silat wali kota cup kota Ternate, yang diselenggarakan oleh KONI kota Ternate, ia mewakili IAIN Ternate dan berhasil menggondol tiga medali pada tiga kategori, yakni juara II kelas fighter, juara III kategori tunggal dan juara III kategori ganda putra. 

Walaupun meraih juara dan terpilih mewakili kota Ternate mengikuti event nasional di Jakarta pada awal 2026 mendatang, namun ia harus memutuskan mengurung target meraih medali di level nasional, lantaran waktu pelaksanaan event bersamaan dengan digelarnya ujian semester. 

“Insha Allah, jika di lain kesempatan, pelaksanaan event tidak bersamaan dengan ujian semester pasti saya ikut,” ucapnya. 

Mahasiswa semester lima pada prodi ekonomi syariah (EKS) fakultas ekonomi dan bisnis Islam (FEBI) itu menuturkan, walaupun impian meraih prestasi telah tercapai, namun ia tetap giat berlatih. 

“Jika ikut lomba, saya tetap meminta izin ke orangtua,” katanya 

“Orangtua juga sering berpesan, selalu menjaga salat, serta dahulukan tugas kuliah dari latihan, sehingga saya tetap ingat dan jalani,” imbuhnya. 

Selain bergabung dan catatkan prestasi bersama UKM PPS-SMI IAIN Ternate, putra dari pasangan Damri Jafar dan Marni Hi Juma itu juga tetap konsentrasi mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat persiapan FEBI IAIN Ternate. 

Karena menurut dia, jika kuliah dan tidak terlibat pada organisasi ektra kampus, maka dirasa masih belum lengkap. Sehingga, ber-HMI lah merupakan langkah yang tepat untuk belajar dan membangun relasi serta mendulang ilmu dan pengalaman sebagai bekal untuk terjun di dunia kerja. 

Dia mengungkapkan, jika resmi menggenggam gelar sarjana, impian terbesarnya adalah bekerja di Bank. Untuk itu, selain terlibat di organisasi intra dan ektra kampus, dia tetap konsentrasi mengikuti aktivitas perkuliahan. 

“Walaupun aktif di organisasi, tapi yang menjadi perhatian utama adalah selalu hadir mengikuti aktivitas perkuliahan,” ujarnya. 

“Saya pernah tidak ikut kuliah, tapi bukan karena terlibat pada kegiatan organisasi, melainkan ada urusan keluarga yang membuat saya harus pulang ke kampung,” sambungnya. 

Aderai bilang, di UKM PPS-SMI IAIN Ternate, selain dirinya, ada sejumlah temannya juga mencatatkan prestasi saat mewakili IAIN Ternate. Untuk itu, dia berharap di tahun mendatang fasilitas-fasilitas latihan makin komplit, agar ia dan teman-temanya dapat melatih para juniornya dengan maksimal. 

“Melalui ilmu beladiri yang diajarkan senior kami Saldi Mandea, ke depan kami akan salurkan kepada adik-adik kami di UKM PPS-SMI, dan berharap mereka bisa tampil seperti kami pada setiap event,” kata, mengakhiri. (*)