Pendaftaran Ditutup, Tujuh Bakal Calon Rektor IAIN Ternate Siap Bersaing
TERNATE – Pendaftaran bakal calon rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, Maluku Utara periode 2025-2029 resmi ditutup pada Jum’at (3/10/2025) pukul 15.30 wit.
Sekadar diketahui, pendaftaran bakal calon rektor IAIN Ternate berlangsung selama lima hari kerja, yakni 29 September sampai 3 Oktober 2025.
Setelah resmi menutup pendaftaran dan penerimaan dokumen administrasi bakal calon, praktis proses penjaringan bakal calon rektor IAIN Ternate mulai memasuki babak baru, yaitu tahap verifikasi kelengkapan dokumen administrasi.
Ketua panitia penjaringan bakal calon rektor IAIN Ternate periode 2025-2029, Jamaluddin Bugis mengatakan pihak panitia telah mengatongi berkas pendaftaran dari 7 bakal calon.
Ketujuh bakal calon tersebut, yakni Dr Khalid Hasan Minabari, S.Ag.,MA yang merupakan keterwakilan dari fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan (FTIK), kemudian Rektor petahana Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd yang juga sebagai dosen di FTIK, lalu Wakil Rektor bidang Akademik dan Pengembangan lembaga Dr Adnan Mahmud, S.Ag., MA yang merupakan dosen fakultas ushuluddin adab dan dakwah (FUAD)
“Ketiga bakal calon ini mendaftar lebih awal, Khalid Hasan Minabari urutan pertama, kemudian Rektor petahana di urutan kedua dan di urutan ketiga ditempati Adnan Mahmud,” terang Jamaluddin saat ditemui di kampus IAIN Ternate, Jum’at (3/10/2025).
Sementara untuk empat bakal calon lainnya adalah Direktur Pascasarjana IAIN Ternate Dr Samlan Ahmad, M.Pd, menempati nomor urut empat, kemudian Dr Musa Marengke, S.Ag., M.Pd keterwakilan dari FTIK di urutan lima, serta dua nama lainnya yakni Dekan Fakultas Syariah Prof Dr H Jubair Situmorang, M.Ag pada posisi keenam, dan satu-satunya keterwakilan perempuan yang juga dari fakultas Syariah, yakni Dr Fatum Abubakar, M.Ag di posisi tujuh.
“Jadi, berkas dokumen administrasi dari ketujuh bakal calon ini, bakal diverifikasi oleh panitia mulai 6 sampai 8 oktober, kemudian pengumuman hasil verifikasi pada 10 oktober 2025,” ujarnya.
Lebih lanjut, mantan ketua panitia penjaringan bakal calon rektor IAIN Ambon tahun 2024 itu menjelaskan, mekanisme penjaringan calon rektor di perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) berbeda dengan PTN, di mana tidak ada pemilihan, melainkan dari dokumen pendaftaran kemudian diverifikasi, lalu diserahkan ke Senat untuk melakukan pertimbangan kualitatif, dan diserahkan ke Rektor lalu di bawa ke kementerian agama.
“Kalau di Kementerian Agama, semua bakal calon dipanggil ke Jakarta untuk mengikuti tahapan fit and proper test, dari sinilah baru dilakukan perengkingan sesuai hasil uji kelayakan tersebut,” jelasnya.
“Jadi keputusannya terkait siapa yang bakal terpilih kami dari panitia tidak tahu, karena hal tersebut merupakan ranahnya kementerian agama,” imbuhnya.
Walaupun begitu, kata dia, kemungkinan di akhir desember 2025 pihak panitia sudah mendapat informasi terkait siapa yang bakal terpilih menjadi rektor IAIN Ternate periode 2025-2029.
“Idealnya, keputusan dari Kementerian Agama bersamaan dengan berakhirnya masa kepemimpinan rektor, tapi kita tidak tahu ke depannya hambatan seperti apa, intinya kita tetap menunggu,” pungkasnya.